BREAKING NEWS

  • Bawaslu Blora Gelar Apel Siaga Pengawasan Pemilu Tahun 2024
  • Bantuan Kemensos RI Bersama Komisi VIII DPR RI di Desa Wisata Bangsri Jepon
  • Rasa Syukur Diterima Beasiswa KIP-K Angkatan 2023, Formadikip IAIN Kudus Gelar MARWA Bersama 450 Mahasiswa
  • Sejumlah Narasumber Berikan Pelatihan Jurnalistik Dan Pemanfaatan Medsos Di Kelurahan Tambahrejo Blora
  • Anggota Komisi IX DPR RI Edy Wuryanto Usulkan Puskesmas bisa Dampingi Mereka yang Berisiko
  • Relawan Indonesia Sejahtera Kab.Blora Beri Bantuan ke Korban Kebakaran di Tiga Desa Kec.Tunjungan
  • Di hadapan Kapolri dan Panglima TNI: Kapolda Jateng, seluruh Kapolres serta Dandim menegaskan sikap Netral dalam mengamankan Pemilu 2023-2024.
  • Pesawat Ketiga Berisikan Bantuan Kemanusiaan Bagi Warga Palestina Diberangkatkan
  • Bersama Menanti RSUD di Randublatung ,Anggota Komisi IX DPR RI Edy Wuryanto Janji Kawal DAK untuk Daerah
  • Edy Wuryanto Dorong Active Case Finding pada Kasus Monkeypox

PERINGATAN HARI KELUARGA NASIONAL XXVIII BERSAMA WAPRES, BLORA DAPAT 2 PENGHARGAAN

0 18

Haloblora.co – Bupati Blora, H. Arief Rohman, S.IP., M.Si., bersama Wakil Bupati Tri Yuli Setyowati, ST., MM., Ketua Tim Penggerak PKK Kab.Blora, Hj. Ainia Sholichah, SH., S.Pd.AUD., S.Pd.BI, dan jajaran Forkopimda pada Selasa pagi (29/6/2021) mengikuti Peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke XXVIII Tahun 2021.
Peringatan secara daring diikuti dari Pendopo Rumah Dinas Bupati, dan dipimpin langsung oleh Wakil Presiden, KH Ma’ruf Amin dari Jakarta, bersama sejumlah Menteri terkait dan Kepala BKKN. 
dr. Hasto Wardoyo, Sp.OG, selaku Kepala BKKBN menyampaikan bahwa Peringatan Harganas adalah momen untuk merefleksikan pentingnya institusi terkecil dalam suatu masyarakat, yaitu keluarga. Suatu bangsa, suatu negara, atau masyarakat luas tidak akan memiliki populasi yang produktif jika para keluarganya tidak berkualitas.
“Peringatan Harganas XXVIII mengambil tema “Keluarga Keren Cegah Stunting”. Sebagaimana diketahui, Stunting adalah istilah medis untuk menunjukkan kondisi anak kerdil dan pendek; ketika anak gagal tumbuh, dalam usia di bawah lima tahun (balita) karena kekurangan gizi kronis,” ungkapnya.
Stunting juga dapat disebabkan karena infeksi penyakit yang terjadi berulang kali pada periode 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK), yaitu dalam rentang usia 0-23 bulan. Seorang anak tergolong stunting jika panjang atau tinggi badannya di bawah minus standar deviasi panjang atau tinggi anak-anak sebayanya.
“Berdasarkan data dari Kemenkes RI, diketahui, jumlah kasus stunting di Indonesia pada tahun 2019 mencapai 27,67 persen. Angka itu berhasil ditekan dari 37,8 persen pada tahun 2013. Namun, angka ini masih lebih tinggi dibandingkan toleransi maksimal stunting yang ditetapkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), yaitu kurang dari 20 persen. Oleh sebab itu dalam momentum Harganas ini kita ajak seluruh keluarga untuk mencegah terjadinya stunting,” pintanya.
Berbicara mengenai stunting, Wakil Presiden Ma’ruf Amin menyatakan bahwa peran keluarga sangat penting dalam pencegahan stunting. Menurutnya, keluarga adal unit terkecil dalam masyarakat yang berperan sangat besar.
“Keluarga menjadi sekolah pertama dalam menyiapkan generasi yang akan datang. Keluarga adalah jaminan generasi penerus bangsa ini menjadi baik,” tegasnya.
Ma’ruf Amin mendorong agar BKKBN dapat memastikan agar pembangunan keluarga berjalan sesuai harapan, dengan terciptanya keluarga yang berkualitas, sehat, sejahtera, mandiri, dan bertakwa kepada Tuhan YME.
“Keluarga juga harus berperan aktif dalam penanggulangan stunting. Tidak cukup pemerintah saja yang bergerak,” lanjutnya.
Menyinggung kasus pandemi Covid-19 yang terus meningkat belakangan ini, Ma’ruf Amin mengingatkan untuk menjaga disiplin porotokol kesehatan dengan terus menerapkan 5M.
“Hari ini juga dilakukan peluncuran vaksin Covid-19 bagi ibu hamil, menyusui dan anak usia 12-17 tahun. Ini merupakan upaya kita bersama untuk menghentikan laju penyebaran Covid-19 agar pandemi ini segera berakhir,” tutup Ma’ruf.
Kepala BKKBN, Hasto Wardoyo mengungkapkan bahwa BKKBN memiliki target untuk menurunkan angka stunting di angka 14 di tahun 2024.
“Bapak Presiden memberi mandat kepada BKKBN untuk mewujudkan keluarga berkualitas melalui program Keluarga Berencana, keluarga yang tentram, mandiri, dan bahagia,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Hasto Wardoyo juga menyatakan bahwa BKKBN sudah melakukan langkah-langkah untuk menyiapkan calon-calon ibu, untuk dilakukan skrining, agar ketika hamil sehat, melahirkan anak yg sehat, tidak stunting.
“Selain itu, BKKBN juga melakukan pendataan keluarga sebanyak 71 juta lebih keluarga untuk mencegah terjadinya stunting. Maka dari itu, tema Harganas ke-28 2021 ini bertujuan untuk meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap kondisi stunting di Indonesia,” pungkasnya.
Masih dalam rangkaian Harganas XXVIII ini, Kabupaten Blora juga menerima dua penghargaan sekaligus dari BKKBN Pusat atas pelaksanaan KB dan pelaksanaan PKK Bangga Kencana. Yang pertama Pasangan Lilik Hernanto (mantan Plt. Kadinkes Blora) beserta istri, Emy Ratnawati yang memperoleh predikat Terbaik 1 Nasional sebagai Pasangan KB Lestari 20 Tahun.
Yang kedua Desa Geneng Kecamatan Jepon terpilih sebagai  Pelaksana Terbaik ke-2 Momentum Kesatuan Gerak PKK Bangga Kencana Kesehatan tingkat Nasional kategori Kabupaten periode 2020-2021.
“Selamat kepada Pak Lilik dan istri, begitu juga untuk Desa Geneng. Semoga dapat menginspirasi dan bermanfaat untuk masyarakat. Kita tahu bahwa saat ini kesehatan merupakan aspek yang sangat penting untuk dijaga. Melalui Harganas ini, mari kita jaga kesehatan masing-masing dan terus lakukan pencegahan stunting. Blora pasti bisa,” ucap Bupati.
Turut hadir dalam kesempatan itu Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan KB, Plt. Kepala Dinas Kesehatan, Kepala Dinsos P3A, Kepala Dinas PMD, dan OPD terkait lainnya.(RED-HB)

Leave A Reply

Your email address will not be published.