Komunitas Sepeda Onthel Dapur Wojo Bagi Sembako dan Tanam Bibit Jambu
Haloblora.co – Masih dalam rangka memperingati Ulang Tahun ke-76 Republik Indonesia, Komunitas Sepeda Onthel Dapur Wojo Blora kembalu menggelar kegiatan olahraga sepeda santai, Minggu (22/8/2021).
Sambil memasyarakatkan gemar besepeda, kali ini mengusung tema, meneladani semangat para pahlawan untuk merebut kemerdekaan dari pandemi Covid-19.
“Untuk mewujudkan acara ini, hari Sabtu (21/8/2021) sudah dipersiapkan segala kebutuhan yang diperlukan baik survey rute perjalanan yang akan dilewati maupun data sararan kaum duafa yang akan menerima bantuan sembako dan bibit jambu kristal,” terang Galih atau dikenal Mbah Ngatman, Ketua Komunitas Sepeda Onthel Dapur Wojo.
Ia menjelaskan, membawa mobil bak terbuka yang disopiri sendiri, bersama para tim anggota survei menuju lokasi.
Hal itu sebagai bentuk teladan yang baik dari sosok pimpinan di masa pandemi, selain peduli kepada kaum lemah, suka berbagi, juga memahami kondisi lingkungan yang akan dilewati para anggotanya.
Menurut Bambang Darmo, salah satu penggerak Komunitas Sepeda Onthel Dapur Wojo, mengemukakan bahwa gowes hari ini sengaja dilewatkan ke daerah daerah yang jalannya cukup menantang dan membutuhkan andrenalin tinggi dan obyek kunjungan ke masyarakat yang sangat menyetuh hati.
“Biar seperti para pejuang dulu butuh kesabaran,semangat yang tinggi, rela berkorban karena harus membantu teman-temannya yang mengalami kesulitan dan menunggu temannya yang lain sedang menutun sepeda,” ujarnya.
Hal senada disampaikan Daryanto.
Ia menambahkan, gowes kali ini melewati jalan yang cukup berat, selain jalannya naik, kondisi jalan masih alami banyak bebatuan bertebaran.
Ia menyebut, dari start di depan Perumnas Karangjati Kec. Blora sampai finish di dukuh Karangrejo desa Plantungan, Kecamatan Blora membutuhkan waktu 1,5 jam, tapi hampir 45 menit utuk menuntun sepeda.
“Jadi itulah gambaran perjalanan yang mengekspresikan semangat juang dalam memperingati hari kemerdekaan ala para anggota gowes speda Dapur Wojo,” kata dia.
Sementara itu sambutan dari para warga yang hadir ketika para peserta gowes sampai di lokasi, sangat luar biasa.
Dengan antusias tinggi terwujud suasana kekeluargaan, keakraban dan kegembiraan bahkan di luar dugaan berbagai suguhan dihidangkan mulai ketela godok, pisang godok, tahu isi, jadah goreng, kacang godok dan nasi jagung beserta sayur ikan panggang dicampur tempe.
Acara diagendakan secara sederhana dimulai dari ucapan selamat datang dari Purwadi (dulu pejabat Puskesmas) yang sudah lama mengenal dengan baik dengan masyarakat dukuh Karangrejo yang hampir 90 persen penduduknya berasal dari Kabupaten Gunung Kidul, Yogyakarta sehingga sikap sopan santun masyarakatnya sangat kental dan penuh rasa persaudaraan.
“Saya mewakili teman-teman komunitas sepeda Dapur Wujo menyampaikan maksud dan tujuan kehadiran disini. Selain wujud untuk menumbuhkan semangat dan memperingati kemerdekaan, juga ada panggilan hati untuk berbagi kepada kaum duafa,” kata Bambang Sulistya, pesepeda yang dituakan, karena masuk kelompok rentan.
Di lokasi memberikan bantuan paket sembako sembak sebanyak 21 buah dan bibit jambu kristal yang sangat cocok dikembangkan di desa Plantungan.
Disamping itu ada aspirasi serapan tentang keinginanan masyarakat untuk memiliki tempat penampungan air bersih.
Bambang Sulistya yang juga mantan Sekda Blora itu mengemukakan ada pelajaran yang sangat berharga disaat masa pandemi Covid-19.
“Yaitu memperoleh resep mujarab dari bapak Ngarpin yang saat ini jadi ketua RT untuk meningkatkan Imunitas diri untuk melawan penyakit virus Corona,” terangnya.
Resepnya, minum setiap hari satu gelas berisi air kunir ,air temu lawak, madu 3 sendok dan satu buah telur ayam jawa. Dicampur, diminum setiap pagi sebelum makan.
Karena resep itu, hampir 50 persen anggota masyarakat yang terpapar virus corona sembuh dan tak ada yang meninggal serta sekarang di dukuh Karangrejo masyarakatnya aman.
Meski demikian diimbau tetap patuh protokol kesehatan.
Acara ditutup dengan penanaman jambu kristal dan ucapan trimasih dari seluruh warga dengan pesta kebun nasi jagung dengan sayur ikan panggang dan tempe.
“Terasa nikmat dan bahagia karena bisa melebur segala kepenatan dan beban hidup yang semakin berat,” ucapnya.
Dikatakan Bambang Sulistya, ada sebuah pelajaran yang sangat berharga, yang ternyata momentum untuk memperingati tujuh belasan Agustus dapat dilakukan dengan cara bersilahturahmi, berolah raga, berbagi dan bersedekah bumi dengan menanam tanaman seperti yang dilakukan oleh Komunitas Speda Dapur Wojo Mblora.
Ia berharap, mudah-mudahan aktivitas tersebut bisa menjadi inspirasi dan motivasi di masa pandemi.Karena saat ini setiap orang bisa menjadi pahlawan di tengah keluarga, masyarakat dan bangsa Indonesia dengan memanfaatkan spirit semangat 45, yaitu rela berjuang dan berkorban untuk membantu kaum duafa yang saat ini sedang menderita.
Ada sebuah spirit perjuangan yang dipersembahkan oleh salah satu anggota komunitas Sepeda Dapur Wojo, yaitu kobarkan semangat gotong-royong dan saling membantu ,saling berbagi. Lumpuhkan rasa iri, dengki, srei dan takut, mulailah saat ini segera bergerak menuju sebuah tujuan untuk tercapainya Sebuah Kemerdakaan Nusantara bebas dari penyakit Virus Corona. (RED-HB)