Edy Wuryanto Anggota DPR RI Komisi IX Bersama BKKBN Gelar Sosialisasi Penurunan Stunting Kelurahan Ngelo-Cepu

0 98

Haloblora.co – Bertempat di Aula Pertemuan Kelurahan Ngelo Kec.Cepu Kab.Blora, Anggota DPR RI Komiisi IX Dr.H.Edy Wuryanto,S,Kp,M.Kep, didampingi Ketua Tim pokja KBKR BKKBN ProvinsiJawa Tengah Agus Pujianto, SH,M,Kes,, dan Wakil Bupati Blora Tri Yuli Setyowati,dan Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kab.Blora. melaksanakan sosialisasi program bersama mitra kerja tahun 2022 terkait dengan program percepatan penurunan stunting di wilayah khusus. Selain sosialisasi, serta doorprize bagi peserta sosialisasi, Selasa (11/11/2022).

Wabup Blora Tri Yuli Setyowati mengucapkan terimakasih sebesar-besarnya kepada Dr.Edy Wuryanto,S.Kp,Mkep, dari Anggota Komisi IX DPR RI atas perhatian lebih Kepada masyarakat Blora, dan diharapkan tidak ada lagi bayi stunting sehingga New Zerro Stunting tahun 2023 di Kab.Blora dapat terwujud.

“Komitmen pemerintah dalam mewujudkan manusia yang berkualitas, sehat, cerdas, dan produktif serta untuk mewujudkan tujuan pembangunan yang berkelanjutan maka diperlukan program percepatan penurunan stunting”, Wabup Blora.
Wabup Blora menambahkan “Efektivitas program penurunan stunting perlu didukung oleh program yang dilaksanakan secara holistik dan terintegrasi serta berkualitas melalui sinergitas dan sinkronisasi antara sektor terkait, mengingat pengaruhnya terhadap pembangunan kualitas SDM, derajat kesehatan sangat signifikan”, tegasnya.

Sebagai bukti kuat integritas pemerintah dalam program percepatan penurunan stunting, pemerintah menerbitkan Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting Untuk Target Nasional Tahun 2024 Angka Prevalensi Stunting Sebesar 14%. sedangkan angka prevalensi stunting Kab.Blorasebesar 21%.

Anggota DPR RI Komisi Dr.H.Edy Wuryanto,S.Kep,M.Kp, mengatakan anak stunting merupakan anak kekurangan gizi dalam jangka waktu lama. Menurutnya bila bayi lahir tinggi dan beratnya kurang normal harus cepat diintervensi apakah asupan nutrisi ibu hamil kurang ataukah tidak mengerti tentang nutrisi karena ASI memerlukan asupan nutrisi yang cukup.

“Kalau asupan gizi atau nutrisi ibu bayi baik maka kualitas ASInya juga akan baik, biasanya resiko stunting pada anak akan bisa diatasi. Maka intervensi langsung sangat penting” katanya

“Stunting ini diakibatkan oleh dua hal, sensitif dan spesifik kalau sensitif itu dari komunitas, dari lingkungan yang tidak sehat, tidak ada air bersih, sanitasi tidak layak, dan lingkungan yang kumuh tidak sehat, tidak ada MCK intinya ke kebersihan, ini ke gaya hidup lifestyle nya seperti apa. Spesifik artinya yang asupan nutrisinya betul-betul kurang dan juga pola asuh yang salah”, jelasnya

Edy Wuryanto menambahkan “untuk menghidari bayi stunting keadaan keluarga (ibu hamil) harus selalu happy atau harus bahagia karena bahagia bisa membantu untuk menjadi sehat , dan pola asuh harus baik ”, tambahnya

BKKBN mempunyai tugas dari pemerintah sebagai garda terdepan dalam percepatan penurunan stunting, salah satunya bekerjasama dengan TNI-Polri untuk menjadi bapak asuh dan bunda asuh dari penurunan stunting ini, artinya nanti perangkat inilah yang akan turun ketingkat desa-desa untuk tracing dan setelah itu juga memeriksa, mengirimkan tim kesehatan dan juga akan mendata secara akurat.

“Dengan adanya bantuan TNI-Polri kita harapkan bisa dengan cepat menurunkan angka stunting di seluruh Indonesia”, tegas politisi PDI Perjuangan itu.

BKKBN meluncurkan beberapa program kegiatan yang diperuntukan kabupaten dan kota mulai dari pembentukan tim pendamping keluarga, yang bertugas mendampingi calon pengantin, ibu hamil, dan fasilitas program-program lainnya, tetapi hanya sebatas sosialisasi sedangkan penanganan langsung menjadi tugas Kementerian Kesehatan.(RED-HB)

Leave A Reply

Your email address will not be published.