BREAKING NEWS

  • Bawaslu Blora Gelar Apel Siaga Pengawasan Pemilu Tahun 2024
  • Bantuan Kemensos RI Bersama Komisi VIII DPR RI di Desa Wisata Bangsri Jepon
  • Rasa Syukur Diterima Beasiswa KIP-K Angkatan 2023, Formadikip IAIN Kudus Gelar MARWA Bersama 450 Mahasiswa
  • Sejumlah Narasumber Berikan Pelatihan Jurnalistik Dan Pemanfaatan Medsos Di Kelurahan Tambahrejo Blora
  • Anggota Komisi IX DPR RI Edy Wuryanto Usulkan Puskesmas bisa Dampingi Mereka yang Berisiko
  • Relawan Indonesia Sejahtera Kab.Blora Beri Bantuan ke Korban Kebakaran di Tiga Desa Kec.Tunjungan
  • Di hadapan Kapolri dan Panglima TNI: Kapolda Jateng, seluruh Kapolres serta Dandim menegaskan sikap Netral dalam mengamankan Pemilu 2023-2024.
  • Pesawat Ketiga Berisikan Bantuan Kemanusiaan Bagi Warga Palestina Diberangkatkan
  • Bersama Menanti RSUD di Randublatung ,Anggota Komisi IX DPR RI Edy Wuryanto Janji Kawal DAK untuk Daerah
  • Edy Wuryanto Dorong Active Case Finding pada Kasus Monkeypox

Anggota DPR RI Komisi IX Edy Wuryanto Bersama BPOM Sosialisasikan KIE Terkait Makanan Dan Obat Aman Di Blora

0 82

Halo blora.co – Edy Wuryanto Sapa Warga Blora dan Kenalkan Cek KLIK
Obat dan Makanan Aman Dijamin BPOM
Untuk membuat tubuh sehat, harus memperhatikan asupan yang masuk. Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah melakukan pengawasan dan sidak. Namun faktanya masih ada makanan, obat, maupun produk perawatan kulit yang ilegal. Hal tersebut diucapkan Anggota Komisi IX DPR RI Edy Wuryanto pada acara Komunikasi, Informasi, dan Edukasi Obat dan Makanan Aman bersama BPOM di Blora hari ini (22/10).

Edy mencontohkan salah satu dampak asupan makanan yang baik dan tidak bisa dilihat dari status stunting. Blora menjadi salah satu kabupaten/kota yang angka stuntingnya di atas nasional, yakni 25,8 persen. “Mengapa orang bisa terkena stunting? Salah satunya karena makannya kurang gizi dan mengandung bahan yang tidak sehat,” katanya.

Untuk mengintervensi stunting, tidak hanya saat bayi lahir. Pada usia remaja, legiselator dari Dapil Jawa Tengah III ini menjelaskan bahwa kecukupan gizi harus dipenuhi. Selain itu pada remaja putri dapat mengkonsumsi kapsul penambah darah sesuai dengan program pemerintah pusat. “Lalu saat hami juga harus makan makanan yang bergizi agar anak yang dikandung tercukupi gizinya,” ucap Edy.

Pangan bergizi tidak harus mahal. Menurut Edy, ada bahan pangan yang bisa didapat di sekitar masyarakat dan bisa dikonsumsi dengan mudah dan murah. Selain itu, jika membeli produk pangan, dia menyarankan agar yang sudah ada nomor registrasi dari BPOM. Terutama untuk makanan pabrikan.

“Dari sidak yang dilakukan BPOM, masih banyak makanan yang tidak punya izin. Bisa saja itu mengandung bahan yang tidak baik untuk tubuh,” kata Politikus PDI-Perjuangan itu. Misalnya saja mengandung pewarna sintetis, boraks, formalin, atau zat kimia berbahaya lainnya. Sehingga hadirnya BPOM ini dapat memberikan rasa aman bagi masyarakat.

“Selain makanan, yang perlu diperhatikan adalah skincare,” kata Edy. Minat masyarakat untuk tampil cantik semakin tinggi. Sehingga banyak produk skincare yang muncul di pasaran. Animo masyarakat ini dimanfaatkan oleh orang tidak bertanggungjawab. Misalnya dengan mencampurkan bahan kimia yang dalam jangka pendek bisa memuat perubahan yang signifikan. Tetapi jika digunakan dalam waktu lama bisa berbahaya. Misalnya mengandung merkuri. “Hasilnya wajah jadi rusak,” imbuhnya.

Untuk itu dia berharap agar masyarakat untuk teliti sebelum mengkonsumsi atau menggunakan makanan, obat, atau perawatan kulit. Cara yang paling mudah adalah melakukan cek Kemasan, Label, Izin Edar, dan Kadaluarsa (KLIK). “Jika itu dilakukan, risiko masyarakat untuk terhindar produk makanan, obat, dan skincare ilegal bisa dilakukan,” tutur Edy.(RED-HB).

Leave A Reply

Your email address will not be published.